Kamis, 17 Maret 2016

Di Tembak Israel Lima Kali, Jasad Gadis Palestina ini Tak Boleh Di Bawah Ambulans

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Ditembak Israel Lima Kali, Jasad Gadis Palestina Ini Tak Boleh Dibawa Ambulans
KIBLAT.NET, Yerusalem – Kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina terus berlarut-larut. Peluru Israel tak hanya mengincar orang dewasa, anak-anak pun turut menjadi mangsa pedihnya timah panas yang menembus kulit. Seorang gadis Palestina berusia 13 tahun menjadi korban lima peluru tentara Israel.
Lebih kejam lagi, mobil ambulans yang hendak datang mengangkut gadis itu, tak bisa masuk. Tentara Israel melarang ambulans itu mendekati lokasi kejadian. Tak seorang pun diberbolehkan mendekati TKP, baik warga, awak media hingga ambulans. Jasad gadis kecil yang masih bersimbah darah itu hanya dibiarkan tergeletak tanpa adanya perawatan medis.
Tentara Israel menembaknya di Kota Al-Khalil, Tepi Barat pada Ahad (14/02) waktu setempat, sebagaimana dilansir Harian Days of Palestina.
Saksi mata memaparkan, gadis malang itu diketahui bernama Yasmin Al-Zouruo, Ia baru saja menyeberangi pos pemeriksaan militer Israel bersama adiknya. Namun tak disangka, tentara Israel langsung saja menghunjamkan lima peluru ke arah korban.
Secara sepihak, tentara Israel beralasan bahwa si gadis telah mencoba menusuk salah seorang tentara dengan menggunakan pisau. Atas tudingan ini, dengan tegas pihak keluarga membantah. Mereka menceritakan bahwa Yasmin yang berjalan bersama adiknya tiba-tiba saja jatuh bersimbah darah, setelah lima tembakan menyasar tubuhnya.
“Sang adik yang berjalan bersama kakaknya terkejut, tiba-tiba Yasmin terjatuh setelah mendengar lima suara tembakan,” ujar ibu Yasmin kepada Days of Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina membenarkan tragedi tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa Israel mencegat masuk ambulans Palestina menuju TKP dan hanya membiarkan korban dalam kondisi bersimbah darah. Hingga akhirnya ambulans Israel datang dan membawa korban ke tempat yang tidak diketahui.
Tertembaknya Yasmin tentu menambah daftar korban penembakan sepihak oleh Israel. Berdasarkan laporan BBC, 167 warga Palestina tewas sepanjang Intifadhah jilid tiga sejak Oktober 2015. Sebagian korban jatuh akibat agresi militer Israel di pemukiman penduduk dan bentrokan antara kedua belah pihak. Dalam jangka waktu yang sama, 26 warga Israel ikut tewas.
Kota Al-Khalil atau Hebron menjadi titik kontak antara pemukim sipil Palestina dengan tentara Israel. Dahulu, 500 ribu pemukim hidup dalam blokade Israel di kota tua bersejarah itu. Namun saat ini, hanya tinggal 200 ribu jiwa. Populasi tersebut terus menurun pasca Israel menduduki Al-Khalil atau Hebron pada tahun 1967.
Sumber: Days of Palestina, Al-Arabiya
Penulis: Syafi’i Iskandar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar