Kamis, 27 Juli 2017

Berbicara Tentang Masa Lalu, Yuk Hijrah!

Berbicara tentang masa lalu...
Kadang, seorang yang memilih untuk hijrah ilallaah,  tidak mau mengungkit masa lalunya kembali.
Namun, beda denganku...

Ketika ada seorang teman mengatakan, "kok bisa kamu seperti sekarang?", maka akan ku ceritakan padanya kisahku..

Akupun dulu adalah seorang yang pernah menjalankan aktivitas pacaran, bahkan ketika aku tau hukum pacaran itu Haram, "Dan janganlah kamu mendekati zina.. (QS. Al-Israa:32) aku tetap menjalankannya. Tanpa pernah memikirkan bahayanya aktivitas itu.

Aku juga adalah seorang yang dulunya menganggap jeans adalah keren. Akupun bangga memakainya ketika bepergian bersama teman-temanku.

Sholat aku lalaikan, mager aku pelihara, bahkan sangat jarang membaca buku. Aku memakai jilbab, tapi masih mengikuti tutorial hijab yang jilbabnya di pentul sana sini. Ribet 😂

Foto diriku ku biarkan terpajang di sosial media, membiarkan orang menatap wajahku dengan leluasa, sehingga mendapat banyak komentar dari pengguna sosmed, "Subhanallah.. Senyumnya", "Maa syaa Allah, cantik" dan berbagai pujian yang membuatku merasa "bangga".

(Astaghfirullaah.. Astaghfirullaah.. Astaghfirullaah..  ðŸ˜¥ )

Aku memilih untuk meninggalkan dan memperbaiki itu semua, aku senang berbagi dengan teman yang bertanya, "Kok bisa seperti sekarang?" yah.. Tujuanku agar mereka dapat mengambil hikmah dari kisahku, menjadi perantara untuk mendapatkan hidayah untuk mereka, serta menjadi pengingat bagi diriku akan hal masa laluku agar tidak berhenti untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi di hadapanNya ♥

Pacaran? Ah.. Tidak lagi! Tidak akan! Betapa beraninya aku menghianati Rabb ku yang telah memberikan nikmat yang begitu banyak. Betapa beraninya aku membangkan terhadap perintahNya. Oh jangan lagi! Satu hal yang ku percaya bahwa Allah tidak akan mengecewakan hambaNya yang memilih jalan mencintai dengan benar 😉 #AllahDulu_AllahLagi_AllahTerus

Kutinggalkan jeans, lalu ku pilih rok dan baju gamis serta jilbab yang menutupi dada tanpa ikut tutorial pentul sana pentul sini 😂, (ingat loh yaah, menutup bukan membalut. Tidak tampak lekuk tubuh) yang tentu pakaian inilah yang nyaman untuk perempuan. Meski ada saja yang beranggapan memakai gamis tampak seperti ibu-ibu. Kenapa tidak? Toh kita akan menjadi ibu nantinya. Adapun diantara ciri pakaian wanita adalah, longgar tidak tipis, sederhana tidak mencolok, melewati mata kaki, tidak menyerupai pakaian kaum kafir, tidak menyerupai pakaian laki-laki, tidak di pakaikan wawangian kecuali di depan suami. Bagaimana? Simple kan? 😉

Tidak mengupload foto adalah salah satu yang paling susah, banyak godaannya. Kadang aku tergiur untuk mengupload foto gara-gara teman-teman yang lain yang bahkan yang berjilbab besar dan bercadar mengupload foto dengan caption dakwah. Ah.. Seribu macam cara di lakukan syetan untuk menggoda. Tapi tetapkan prinsip, "Cantikmu hanya untuk suamimu, wajahmu bukan pajangan. Wanita adalah perhiasan dunia, bukan perhiasan sosmed. Dan sebaik-baik wanita adalah istri yang sholehah" 😇

Dear, yuk jemput hidayah itu. Mendekat pada Allah. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yuk berhijrah, Ajal senantiasa mendekat. Entah kapan dia akan datang kepada kita.
Doakan temanmu sedang sedang hijrah, semoga Istiqamah, sebab menjaga hidayah itu sulit..

"Hijrah bukan hanya dengan kata-kata, akan tetapi di buktikan dengan perbuatan kita" ♥♥

Jumat, 14 Juli 2017

Ceritaku: Hujan, Dilema antara buka kaos kaki atau tidak?

Waktu itu, kelas XII aku sedang menunggu bapak menjemputku. Cuaca kala itu sedang hujan deras. Aku duduk di lobi sekolah ditemani dengan sahabatku, Putri.

Di kelas XII inilah awal aku memutuskan untuk berhijrah. Masa dimana aku merasakan nikmat hidayah dari-Nya. Ahh.. Indahnya masa itu.

Ketika hujan turun, aku merasa dilema. Apakah aku harus membuka kaos kaki atau tetap membiarkannya basah. Jika aku membuka kaos kaki, rasanya tak nyaman, karna kaki adalah bagian dari aurat wanita, belum lagi disitu ada ustadz aku yang juga duduk dilobi. Aku semakin tak nyaman. Jika tidak membuka kaos kaki, aku takut orang-orang akan menilaiku aneh atau bodoh.

Aku membatin dalam hati, kemudian meminta pendapat pada sahabatku. Lalu dia berkata, "buka saja, kamu kan pakai sepatu kets. Kakinya gak keliatan". Tapi, tetap aku tidak setuju. Dalam hati aku masih membatin dan dilema.

Tidak lama, bapakku sudah datang. Lalu hati kecil berkata, "Bukankah ridha Allah yang kau cari, Aisyah.. " dan Bismillaah.. Aku melangkahkan kakiku, berjalan di genangan air hujan, orang-orang disekitarku memandang aneh. Ahh.. Masa bodoh dengan itu.

Lalu aku pamit pada putri, dan Seketika hati merasa tenang.

---------------------
Yup, kaki adalah bagian dari aurat wanita yang harus ditutup. Bukan hanya sekali saya dilema begini, setiap musim hujan tiba, lagi-lagi saya selalu galau karna tidak membawa kaos kaki cadangan 😂
Jadi shalihah, kakinya juga ditutup yah. Itu aurat loh..

#MuliaDenganHijabSyar'i #KakiItuAuratWanita #TaatTanpaNanti #KeepIstiqamah #MuslimahCerdas

Kamis, 15 Juni 2017

Jangan Pergi, Aku Masih Rindu

*Deg* seketika hatiku berdegup kala mengingat ini adalah jumat ketiga di bulan ramadan, berarti tinggal pertemuan satu kali jumat, yaah... Tinggal satu jumat lagi. 😭
Ku kira, tamu agung itu masih lama bersamaku, ternyata tinggal beberapa hari lagi, orang-orang ramai membuat status tentang malam malam terakhir bersamanya. Tidak, aku tidak rela dia pergi, aku masih ingin bersamanya, menikmati hari-hari bersamanya, menukmati malam yang sejuk bersamanya, dan menikmati limpahan rahmat dan pahala yang di dapatkan.


Ramadhan,  Usah pergi! 😞